Tulisan 3/3 dari tafsir Surat Al-Hujurot[49]:6
Penyebar fitnah bukan hanya dari orang kafir saja, namun juga sesama muslim. Dan yang kedua inilah yang justru berbahaya, karena mereka memakai topeng ayat dan sunnah untuk merusak ayat dan sunnah serta orang awam yang ingin kembali kepada sunnah. Siapakah yang berkata “orang yang berjenggot itu kambing kibas”, “orang yang memakai celana di atas mata kaki itu kelompok teroris, korban banjir”, kelompok salafy dibiayai orang yahudi, agama itu sama saja!? Apakah dari orang Hindu dan semisalnya? Tidak.Karena itulah Rosulullah mengingatkan kita agar berhati-hati kepada da’I yang berada di ambang pintu jahannam, mereka adalah manusia yang mengaku beragama Islam.
Semestinya tokoh umat Islam ini senang bila ada orang yang berpegang dan mengamalkan Islam, bukan malah sebaliknya. Rosulullah bersabda:
“Maka sesungguhnya darahmu dan hartamu haram diganggu sebagaimana haramnya kamu mengganggu saudaramu pada hari ini (Arafah), pada bulan ini (Dzulhijjah) dan di negeri ini (Makkah), sampai hari engkau menjumpai Robbmu.” (HR. al-Bukhari: 6/412)
Wahai penyebar fitnah! Hendaklah kalian waspada. Bisa jadi kalian lolos dari hukuman dunia, akan tetapi ingatlah siksaan di akhirat lebih pedih dan lebih hina.
Agar kita tidak menjadi penggunjing dan pemfitnah, mari kita perhatikan bahayanya.
- Penyebar fitnah akan mendapat siksaan
(QS. an-Nur [24]:19)
- Dia memikul kebohongan dan dosa yang nyata
(QS. al-Ahzab [33]: 58)
- Melenyapkan amal baiknya apabila perkaranya tidak diselesaikan di dunia.
“Barangsiapa yang dirinya merasa mendholimi saudaranya, hendaklah dia membebaskannya, karena tidaklah di sana dia memiliki satu dinar dan satu dirham berupa kebaikan melainkan akan diambil oleh saudaranya. Maka jika dia tidak memiliki kebaikan, akan diambilkan dosa saudaranya lalu dilemparkan kepada dirinya. (HR. al-Bukhari: 2269)
- Penyebar kebohongan tanda inkarul Qur’an (mengingkari al-Qur’an)
“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah orang2 yang tidak beriman kepada ayat2 Allah, dan mereka itulah orang2 pendusta.” (QS. an-Nahl [16]:105)
- Lebih berat dosanya dari pada pemakan riba
“Sesungguhnya paling beratnya dosa riba orang yang selalu melecehkan orang muslim tanpa dalil yang benar.” (HR. Abu Daud: 14/163, bersumber dari Sa’id bin Zaid. Dishsahihkan olah al-Albani dalam kitab at-Targhib wat Tarhib: 2/238)
Jika pelaku riba memakan harta riba, maka orang yang memfitnah itu sama halnya dengan memakan daging saudaranya yang mati (baca QS.al-Hujurot[49]:12)
- Pemfitnah berarti meneror saudaranya.
“tidaklah halal seorang muslim meneror seorang muslim lainnya.” (HR. Abu Dawud: 14/344. Dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Ghayatul Maram: 1/257 )
- Penyebar berita fitnah hendaknya takut akan adzab Allah ‘Azza wa Jalla
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qof [50]:18)
Semoga Allah menyelamatkan kita dari bala’ fitnah dan dari memfitnah.
Ini reposting dari blogku kok gak disertakan sumbernya?
BalasHapus